top of page
Search

Life Update 01




Cr: Amaan Ali from unsplash.com

Penderitaan? Hm

18/04/25

Update Kondisi Badan Sejauh ini: wwkwk #kayakapaaja

Kondisi badanku tidak pernah benar-benar fit, tetapi juga tidak jatuh sesakit-sakitnya. Heran. Aku juga bingung. Seperti berada di liminal space, ditarik dua kubu yang berbeda tanpa sebuah kejelasan. Antara harus bersyukur tetapi juga banyak keluhan.


Badanku sering gatal-gatal. Terkadang, bisa tumbuh bengkak yang panas yang gatal, dan bekasnya bisa bertahan berbulan-bulan. Aku sudah cek alergi, tetapi setelah aku baca, memang alergi yang dominan adalah kepada tungau dan debu, tergolong sangat tinggi.



Bagian tungau debu tertentu masuk dalam kategori 5, dengan ketinggian sIgE 78 dan sebagainya. Pantas aku sering gatal-gatal, sensitif sekali kulit ini.


Aku belum benar-benar membacakan ke dokter kembali, sih. Ini hasil aku baca sendiri hahahaha. Dan, sepengetahuanku, ya justru yang aku kira menimbulkan alergi itu tidak: bulu kucing, anjing, telur, ayam. Dulu aku alergi, tapi ternyata sudah hilang. Apabila muncul alergi karena hal tersebut, ya pasti ada hubungannya dengan debu. Entah debu yang menempel di bulu anjing dan kucing, dan sebagainya. Entahlah. Repot banget.


Gatal sampai stres banget. Makin stres, makin gatal.

Aku kalau gatal-gatal sampai stres banget, rasanya bisa garuk bermenit-menit, alhasil badan-badan jadi berdarah dan korengan. Stres abis. Barusan aja, aku nangis karena nggak tahan gatalnya. Tapi syukurlah, bisa dilalui juga. Kalau dalam diri stress, malah yang udah gatal biasanya makin gatal. Cape deh.


Selain itu, semenjak tahun lalu, kulitku menjadi sangat amat kering. Aku tidak tahu mengapa. Biasanya memang sensitif dan kering, tapi jadi lebih parah! Keringnya bikin beberapa bagian pecah-pecah dan kulitnya terbuka seperti sedang terkena pisau saja. Begitu perih, sih. :"


Lutut... ngiluu... Kalau kecapaian.. kesemutan tangan kaki full..

Semenjak tahun lalu, dari bagian kaki ke lutut itu selalu berasa lemah. Sudah menjalani akupuntur selama beberapa waktu dan pijat. Alhasil, membaik, kesemutan tidak selalu dirasakan secara konstan. Paling, kalau karbo terlalu banyak, makan salah, tidur kurang, atau stres. Kalau kaki lemah, itu memang masih ada, tidak jarang, bisa berasa berat dan linu. Terkadang, linunya juga bisa menjalar ke bagian bahu. Menyebalkan. Tetapi hal ini masih bisa aku bendung, daripada gatal-gatalnya.....


~~

Agaknya kalau ngomong penderitaan, seakan-akan berat banget. Ya tiap kita punya penderitaan hidup masing-masing kok, tidak mendiskreditkan berbagai macam bentuk yang mungkin "parah" dsb. Penderitaan saya cukup pada gangguan2 seperti ini dan teror jiwa yang harus diurus setiap harinya :".


Liminal Space

Penderitaan yang Tuhan ijinkan dalam hidupku berupa kesetressan yang aku sebutkan di atas bikin aku gila, bikin aku makin ga bisa "mindful" wkkw yawlah. Terkadang aku bisa jadi emosi dengan orang, hanya karena aku lagi gatal-gatal dan aku gak tahan. Akhirnya aku melukai orang lalu ikut sakit hati, nggak jelas. Lah.


Kondisi-kondisi seperti ini dan penderitaan hidup umat manusia secara universal selalu membuatku berpikir, akan menyenangkan sekali kalau-kalau Tuhan segera datang dan memberikanku tubuh kemuliaan. Aku akan dilepaskan dari berbagai macam penyakit dan keterbatasan tubuh yang memuakkan.


Kalau aku melihat, ada banyak tokoh Kristen yang Tuhan pakai dalam kelemahannya, yang lebih nampak. Orang-orang yang lumpuh, buta, tetapi bisa menerima dirinya dan mau memuliakan Allah melalui apa yang dia bisa lakukan.


Mungkin dalam hal ini, aku tidak perlu denial kalau memang aku punya pergumulan kesehatan tertentu (yang tiap orang juga pasti punya, sih). Nah, yang perlu dilakukan ya menerimanya saja, dan mencari solusi sebisanya supaya tidak semakin parah, dannnnn... ya mencari apa yang bisa dilakukan di dalam hidup bagi Tuhan sembari menunggu kedatangan Tuhan yang kedua tanpa menyakiti dan melampaui batasan diri. Gituuu, sih.


Penderitaan mungkin menjadi sebuah liminal space?

Ya... tempat penantian... penantian nanti Tuhan akan merestorasi segala sesuatu termasuk tubuhku.


Pekan Suci: Sengsara, Kematian, dan Kebangkitan Yesus

Aku berpikir, Tuhan Yesus mengalami penderitaan secara menyeluruh. Fisik iya, mental iya, rohani iya. Kurang apalagi? Dan, ketika aku berada di dalam "kesakitan" dan "kepenatan karena tubuh yang menyebalkan dan payah", aku bisa menelusuri salib Kristus itu kembali. Sengsara Yesus mencakup paku yang ditancapkan di nadi tangan dan pergelangan kaki-Nya; lambung yang ditusuk tombak; pemberian anggur menggunakan spons (yang notabene orang Romawi zaman dulu menggunakannya untuk membersihkan diri sehabis buang hajat di jamban); siksa cambukan di punggung, mahkota duri. Hal ini hanya secara fisik, teror jiwa dan teror secara spiritual dirasakan, karena Allah 'meninggalkan-Nya'.


Aku rasa.... ketika Ia sengsara di Kayu Salib..

dan ketika Ia hadir dalam sengsaraku.. aku belajar bahwa Ia hadir dalam sengsaraku, dan ikut merasakannya. Hal ini sungguh melegakan, bahkan di tengah keadaan yang menyebalkan, Yesus hadir dan turut merasakannya bersama denganku. Itu lebih dari cukup............


Tidak hanya itu, Ia kemudian MATI. Yang berarti, yang paling berat pun telah Ia rasakan..................... kemudian.. Ia bangkit kembali dalam tubuh kemuliaan.


Aku berpikir.. nanti Tuhan akan membangkitkanku dalam tubuh kemuliaan itu. Itu menjadi pengharapan dan sumber sukacitaku.


Oleh sebab itu, kalau-kalau aku masih merasa tidak enak dengan kondisi-kondisi ini di dalam hidup, ya isokey.. karena ada pengharapan yang pasti terjadi, bahwa aku akan menggunakan tubuh kemuliaan, aku akan hidup bersukacita bertemu Yesus dan saudara seiman, dsb.

Oleh sebab itu...... selama masih di bumi, karena masih pakai tubuh yang ini, maka ya.... aku akan berusaha terus menikmati Tuhan, meskipun terkadang perjalanan menikmati Tuhan tidak selalu mudah adanya.

Bantu aku Tuhan...

Tuhan yang kuat tetapi mau menanggung aku yang lemah

Tuhan yang bebas dari derita tetapi harus "longsuffering" demi menyelamatkan saya dan anda.....

yah gitulah............


Mari belajar senantiasa menikmati Tuhan, mengarungi lautan dan petualangan kehidupan bersama dengan Sang Pencipta, Sahabat Sejati, Kekasih Jiwa, yang Mengerti Kedalaman Diri dan Hati kita.........

Roh Kudus membantu kita, amin.

 
 
 

Comments


I Sometimes Send Newsletters

Thanks for submitting!

bottom of page